Apa Hubungan Garam dengan Hipertensi?
Rabu, 09 Desember 2009Posted by
Muhammad Ridwan
0 Comments
Para penderita tekanan darah tinggi pasti sudah sangat tahu dengan nasihat untuk mengurangi konsumsi garam. Namun, tak banyak yang tahu mengapa garam menyebabkan tensi merangkak naik. Hubungan antara garam dan hipertensi sesungguhnya baru menemukan titik terang pada tahun 1980-an ketika dilakukan perbandingan antara orang di berbagai negara.
Ditemukan bahwa masyarakat yang mengonsumsi garam yang tinggi dalam pola makannya, tekanan darahnya juga meningkat seiring bertambahnya usia. Sebaliknya, masyarakat yang konsumsi garamnya rendah, hipertensi relatif jarang terjadi.
Menurut profesor D.G.Beevers, dalam buku Seri Kesehatan mengenai Tekanan Darah, disebutkan konsumsi garam yang tinggi selama bertahun-tahun akan meningkatkan tekanan darah karena kadar sodium dalam sel-sel otot halus pada dinding arteriol juga meningkat. Kadar sodium yang tinggi ini memudahkan masuknya kalsium ke dalam sel-sel tersebut. Hal ini kemudian menyebabkan arteriol berkontraksi dan menyempit pada lingkar dalamnya.
Terdapat bukti bahwa mereka yang menderita hipertensi karena faktor keturunan, memiliki kemampuan yang rendah dalam mengeluarkan garam dari tubuh mereka. Namun tentu saja memang terdapat perbedaan dalam pengolahan garam pada tubuh tiap individu. Sebagian orang lebih sensitif terhadap garam dibanding lainnya.
Salah satu cara untuk menjaga agar tensi tetap rendah lewat makanan adalah dengan mengonsumsi banyak makanan yang mengandung potasium, seperti buah-buahan dan sayuran. Hal ini karena sel-sel tubuh bereaksi terhadap kandungan potasium yang tinggi dengan membuang sodium (dalam garam).
Penulis: An
//———-
Note: Saya pernah baca di Kompas bahwa Orang Eskimo bisa berumur panjang sampai 100 tahun, karena tingkat konsumsi garam mereka lebih rendah dibandingkan Orang lainnya.
http://www.koranindonesia.com/berita/isi-lengkap/Apa_Hubungan_Garam_dengan_Hipertensi.php
Label:
Article
Langganan:
Posting Komentar (Atom)