Di Indonesia Lima Juta Balita masih Kurang Gizi
Kamis, 12 November 2009Posted by
Muhammad Ridwan
0 Comments
Permasalahan :
Direktur Gizi Masyarakat Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan (Depkes) Rachmi Untoro mengatakan, di Indonesia selama 10 tahun terakhir terdapat sekitar lima juta balita yang masih menderita kekurangan gizi. Dari lima juta itu, sekitar 1,3 jutanya menderita gizi buruk. Jadi, kata Rachmi, sebanyak 1,3 juta balita akan mengalami perkembangan otak yang buruk pula. Angka itu bukanlah muncul belakangan, melainkan sudah terjadi sebelum Indonesia diterpa badai krisis ekonomi.
Skala Prioritas Problem :
Kekurangan gizi pada balita terjadi karena sekaratnya ekonomi masyarakat dan kurangnya sosialisasi akan pentinya masa balita.
Pembahasan :
Di Indonesia tingkat kesejahteraan erat kolerasinya dengan masalah gizi. Jika pendapatan masyarakat meningkat, kondisi gizipun membaik. Sebaliknya bila kesejahteraan masyarakat memburuk, maka masalah kurang gizi atau gizi buruk pun akan muncul. Dan yang menyedihkan, bila terjadi penurunan pendapatan suatu keluarga biasanya balitalah (anak di bawah lima tahun) paling terkena dampaknya. Padahal balita merupakan cikal bakal pemimpin masa depan. Bagaimana mengharapkan pemimpin Indonesia masa depan yang cerdas, jika masalah kurang gizi dan gizi buruk belum terselesaikan.
Anak yang sedang tumbuh sejak di dalam kandungan sampai usia dua tahun harus mendapat perhatian penuh. Pasalnya rentang usia itu akan menentukan kualitas kognitifnya di masa depan. Apabila kebutuhan gizinya tidak terpenuhi secara baik, maka perkembangan otaknya akan terhambat. Tetapi banyak orang tua yang sedikit memberikan perhatian dalam urusan pemberian gizi pada masa-masa balita. Anehnya justru bapaknya yang mendapt makanan terbaik, mungkin hal itu disebabkan kurangnya pengetahuan sang ibu. Cara paling mudah mengatasi kurang gizi dan gizi buruk adalah dengan memberikan sosialisasi kepada orang tua. Sosialisasi dapat diketahui dengan rutinnya sang ibu membawa bayinya ke posyandu.
Sebenarnya merawat dan memberikan gizi yang cukup tidaklah sulit. Pada enam bulan pertama bayi memerlukan intensive ASI dari sang Ibu. Disini gizi Ibu sangat berperan, Ibu harus mencukupi kebutuhan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Pada bulan ke-enam sampai usia satu tahun pertama dibutuhkannya tambahan susu sebagai pelengkap, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan yang begitu pesat. Setelah pada tahun pertama, makanan bayi mulai berbentuk padat. Anak bisa diberi makanan yang disajikan untuk keluarga tetapi dengan penyesuaian makanan yang lunak terdahulu. Dan pada usia-usia berikutnya makanan lima sehat sempurna menjadi pedoman yang baik bagi orang tua untuk menghindarkan anaknya dari kekurangan gizi.
Disusun Oleh :
NAMA : MUHAMMAD RIDWAN
NIM : 2091210010
DOSEN : dr. Dini Sri Damayanti,M.Kes
SUMBER :http://www.gizi.net/Di-Indonesia-Lima-Juta-Balita-masih-Kurang-Gizi.shtml
Label:
Article
Langganan:
Posting Komentar (Atom)